Peranan Filsafat Terhadap Ketidaksempurnaan Ilmu Pengetahuan

Semakin bertambah pengetahuan manusia, maka semakin banyak pertanyaan yang timbul dalam dirinya. Keingintahuan manusia tentang asal dan tujuan hidup, tentang dirinya sendiri, tentang nasibnya, tentang kebebasannya, dan berbagai hal lainnya. Sikap seperi ini pada dasarnya sudah menghasilkan pengetahuan yang sangat luas, yang secara metodis dan sistematis dapat dibagi atas banyak jenis ilmu.

Peran Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan


Seluruh ilmu pengetahuan membutuhkan dukungan filsafat

Pada abad modern ini, ilmu-ilmu pengetahuan telah merasuki setiap sudut kehidupan manusia. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena ilmu-ilmu pengetahuan banyak membantu manusia mengatasi berbagai masalah kehidupan.

Alasan mengapa ilmu pengetahuan menjadi begitu unggul adalah karena ilmu pengetahuan mempunyai metode yang benar untuk mencapai hasil-hasilnya. Selain itu juga karena ada hasil-hasil yang dapat diajukan sebagai bukti keunggulan ilmu pengetahuan. Alasan-alasan tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan memainkan peranan yang cukup penting dalam kehidupan umat manusia.

Walaupun pendapat tentang ilmu pengetahuan, baik pro dan kontra tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari manusia. Ilmu pengetahuan dapat membantu manusia dalam pemecahan masalah, walaupun di sisi lain ilmu pengetahuan juga dapat menimbulkan masalah-masalah baru.

Ilmu pengetahuan dalam membantu atau memecahkan masalah manusia juga sangat terbatas. Letak keterbatasan ilmu pengetahuan tersebut adalah pada cara kerjanya, ilmu pengetahuan hanya dapat memecahkan masalah manusia pada ilmu pengetahuan pada bidang tertentu saja. Ilmu pengetahuan tidak dapat menjawab atau memecahkan seluruh permasalahan yang dihadapi manusia. Untuk mengatasi masalah ini, ilmu-ilmu pengetahuan membutuhkan filsafat. Dalam hal inilah filsafat menjadi hal yang penting.

Filsafat atas kebenaran ilmu dapat dillihat bahwa ilmu-ilmu pengetahuan (ilmu-ilmu pasti) tidak langsung berkecimpung dalam usaha manusia menuju kebenaran. 

Usaha ilmu-ilmu itu lebih merupakan suatu sumbangan agar pengetahuan itu sendiri semakin mendekati kebenaran. Filsafatlah yang secara langsung berperan dalam usaha manusia untuk mencari kebenaran. Di dalam filsafat, berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan kebenaran dikumpulkan dan diolah demi menemukan jawaban yang memadai.

Franz Magnis Suseno mengungkapkan dua arah filsafat dalam usaha mencari jawaban dari berbagai pertanyaan sebagai berikut: pertama, filsafat harus mengkritik jawaban-jawaban yang tidak memadai. Kedua, filsafat harus ikut mencari jawaban yang benar. 

Kritikan dan jawaban yang diberikan filsafat sesungguhnya berbeda dari jawaban-jawaban lain pada umumnya. Kritikan dan jawaban itu harus dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.

Pertanggungjawaban rasional pada hakikatnya berarti bahwa setiap langkah harus terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan, serta harus dipertahankan secara argumentatif dengan argumen-argumen yang objektif. Hal ini berarti bahwa kalau ada yang mempertanyakan atau menyangkal klaim kebenaran suatu pemikiran, pertanyaan dan sangkalan itu dapat dijawab dengan argumentasi atau alasan-alasan yang masuk akal dan dapat dimengerti.

Dari berbagai penjelasan di atas, tampak jelas bahwa filsafat selalu mengarah pada pencarian akan kebenaran. Pencarian itu dapat dilakukan dengan menilai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada secara kritis sambil berusaha menemukan jawaban yang benar. 

Tentu saja penilaian itu harus dilakukan dengan langkah-langkah yang teliti dan dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Penilaian dan jawaban yang diberikan filsafat sendiri, senantiasa harus terbuka terhadap berbagai kritikan dan masukan sebagai bahan evaluasi demi mencapai kebenaran yang dicari.

Inilah yang menunjukkan kekhasan filsafat di hadapan berbagai ilmu pengetahuan yang ada. Filsafat selalu terbuka untuk berdialog dan bekerjasama dengan berbagai ilmu pengetahuan dalam rangka pencarian akan kebenaran. Baik ilmu pengetahuan maupun filsafat, bila diarahkan secara tepat dapat sangat membantu kehidupan manusia.

Membangun ilmu pengetahuan diperlukan konsistensi yang terus berpegang pada paradigma yang membentuknya. Kearifan memperbaiki paradigma ilmu pengetahuan nampaknya sangat diperlukan agar ilmu pengetahuan seiring dengan tantangan zaman, karena ilmu pengetahuan tidak hidup dengan dirinya sendiri, tetapi harus mempunyai manfaat kepada kehidupan dunia.


Hampir semua kemampuan pemikiran (thought) manusia didominasi oleh pendekatan filsafat. Pengetahuan manusia yang dihasilkan melalui proses berpikir selalu digunakannya untuk menyingkap tabir ketidaktahuan dan mencari solusi masalah kehidupan.antara ilmu

Pengetahuan dan ilmu Filsafat ada persamaan dan perbedaannya

Ilmu Pengetahuan bersifat Posterior kesimpulannya ditarik setelah melakukan pengujian-pengujian secara berulang-ulang sedangkan Filsafat bersifat priori kesimpulannya ditarik tanpa pengujian, sebab Filsafat tidak mengharuskan adanya data empiris seperti yang dimiliki ilmu karena Filsafat bersifat Spekulatif. 

Disamping adanya perbedaan antara ilmu dengan filsafat ada sejumlah persamaan yaitu sama-sama mencari kebenaran. Ilmu memiliki tugas melukiskan filsafat bertugas untuk menafsirkan kesemestaan aktivitas ilmu digerakkan oleh pertanyaan bagaimana menjawab pelukisan fakta sedangkan filsafat menjawab atas pertanyaan lanjutan bagaimana sesungguhnya fakat itu darimana awalnya dan akan kemana akhirnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketidak sempurnaan ilmu pengetahuan harus disertai dengan filsafat. Karena suatu ilmu pengetahuan hanya dapat menjelaskan satu pokok ilmu saja. Sehingga tidak dapat menjelaskan fenomena pada ilmu yang lain. Peran filsafat yang dapat menyempurnakan ilmu pengetahuan. 

Berlangganan artikel via Email:

0 Response to "Peranan Filsafat Terhadap Ketidaksempurnaan Ilmu Pengetahuan"

Posting Komentar