Motivasi Belajar Mempengaruhi Keberhasilan Mencapai Tujuan Belajar

Motivasi belajar merupakan hal sangat penting dalam pembelajaran. Komponen yang harus ada agar keberhasilan pembelajaran dapat dicapai. Berikut akan dijabarkan penjelasan tentang motivasi belajar.

Motivasi Belajar

A. Pengertian motivasi belajar 

David McClelland (Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd, 2007) berpendapat bahwa: A motive is the reintegration  by a cue of a change in an effective situation, yang berarti motif merupakan implikasi dari hasil pertimbangan yang telah dipelajari (reintegration) dengan ditandai suatu perubahan pada situasi afektif.

Menurut A.M. Sardiman (2005) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.

Motivasi dapat didefinisikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu (Toeti Soekamto dkk, 1992).  

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan motivasi belajar adalah suatu dorongan untuk mencapai tujuan. Dorongan diperoleh dari dalam diri atau juga dari pengaruh luar. Besarnya motivasi dapat melawan kondisi yang dapat menjauhkannya dari tujuannya.

B. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik

Berdasarkan sumbernya, motivasi dapat dibagi dua, yaitu: 
1) Motivasi intrinsik: apabila sumbernya datang dari dalam diri orang yang bersangkutan. Dari suatu observasi tingkah laku diperoleh kesimpulan bahwa seseorang memiliki  motivasi tinggi apabila memperlihatkan minat,  perhatian dan ingin ikut serta, bekerja keras, memberikan waktu kepada usaha tersebut, terus berupaya bekerja/berusaha sampai tercapai.

2) Motivasi ekstrinsik : apabila sumbernya adalah lingkungan di luar diri orang yang bersangkutan.  Faktor eksternal meliputi stimulus keragaman stimulus, dan penyajian Stimulus.   Makin kuat stimulus  yang   disajikan   semakin   besar   pula perhatian seseorang terhadapnya. Demikian   pula   dengan   stimulus   yang berubah-­ubah akan lebih menarik perhatian seseorang. Penyajian stimulus yang tidak membosankan juga akan cepat menarik perhatian.

Menurut teori motivasi MC Clelland (dalam Toeti Soekamto dkk, 1992) bahwa seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk berprestasi. Motivasi disini merupakan fungsi dari tiga variabel, yaitu: harapan untuk melakukan  tugas dengan berhasil, persepsi tentang nilai tugas tersebut dan kebutuhan untuk keberhasilan atau sukses. 

Sedangkan menurut teori motivasi kompetensi (competence motivation) bahwa setiap manusia mempunyai keinginan untuk menunjukkan kompetensi dengan menaklukkan lingkungannya. Misalnya: motivasi belajar pada siswa merupakan dorongan internal ke tingkah laku yang membawanya ke arah kemampuan dan penguasaan. 

Menurut Hamzah B. Uno hakekat motivasi belajar adalah  dorongan internal dan eksternal pada siswa­-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Dorongan internal adalah dorongan dari dalam diri sendiri, sedangkan dorongan eksternal adalah dorongan dari  luar   sehingga terjadi respon atas tanggapan dari luar atau lingkungan. 

C. Indikator motivasi belajar

Beberapa indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 
1). Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2). Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3). Adanya harapan dan cita­cita masa depan.
4). Adanya penghargaan dalam belajar
5). Adanya keinginan yang menarik dalam belajar.
6). Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Keller dalam  (Made  Wina, 2009)  mengemukakan bahwa seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar disebut sebagai modeL ARCS  (Attention, Relevance, Confidence,  dan Satisfaction). 

Empat kategori kondisi motivasional dalam model ARCS,  diperhatikan guru dalam usaha menghasilkan  pembelajaran  yang menarik, yaitu :
1)  Attention, bahwa perhatian siswa akan muncul didorong oleh rasa ingin tahu. 
Oleh karena itu rasa ingin tahu siswa perlu dirangsang dengan sesuatu yang baru, berbeda dengan apa yang sudah ada sebelumya. 
2)  Relevance,  bahwa  relevansi  antara  apa  yang  dipelajari  dengan  kebutuhan siswa mampu meningkatkan motivasi siswa untuk berprestasi.
3)  Confidence, bahwa  rasa  percaya  diri  berupa  harapaan  untuk berhasil  akan meningkatkan motivasi berprestasi
4) Satisfaction, kepuasan karena keberhasilan dalam mencapai tujuan akan terus memacu siswa mencapai tujuan-tujuan serupa.

Motivasi belajar tersebut mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Peranan motivasi dalam belajar dan pembelajaran pada dasarnya dapat membantu dalam memahami. Selain itu juga dapat menjelaskan perilaku individu yang sedang belajar.

Berlangganan artikel via Email:

0 Response to "Motivasi Belajar Mempengaruhi Keberhasilan Mencapai Tujuan Belajar "

Posting Komentar