Penjelasan Lengkap Tentang Metode Pembelajaran Problem Based Learning Mencakup Pengertian, Ciri-Ciri, Langkah-Langkah dan Kelebihan serta Kekurangan

Mulai diberlakukannya Kurikulum K13 menjadikan guru harus melakukan persiapan yang matang sebelum mengajar. Pada kurikulum tersebut pembelajaran harus didasari dengan pendekatan saintifik. 

Guru harus mampu memilih dan menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk masing-masing pokok bahasan. Tentu saja dalam pemilihan ini harus dengan berbagai pertimbangan. Karena harus disesuaikan dengan keadaan dan suasana.

Fasilitas dan kemampuan anak serta kecocokan model pembelajaran dengan pokok bahasan materi harus sesuai. Sehingga guru harus lebih cermat dalam memilih model pembelajaran di kelas.

Dalam pendekatan saintifik, ada banyak model pembelajaran yang dapat dipilih. Tentu saja akan sesuai dengan tujuan dari kurikulum penyempurna, yaitu K13.

Baca juga: Metode Pembelajaran Problem Based Learning Baik Diterapkan Pada Pembelajaran Kurikulum 13

Pada kesempatan kali ini akan diulas tentang salah satu model pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). 

Metode model pembelajaran problem based learning berbasis masalah
Problem Based Learning

A. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning (PBL) adalah suatu metode pembelajaran dirancang berdasarkan permasalahan pada kehidupan sehari-hari. Siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalah yang disuguhkan dengan cara terbaiknya. Pembelajaran dalam kelompok atau tim akan melatih siswa dapat bersosialisasi dengan baik.

Problem Based Learning (PBL) bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa dan analisis. Karena keingintahuan siswa akan dipancing dari proses pemecahan masalah dalam pembelajaran. Diharapkan siswa akan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang akan ia hadapi setelah lulus dari sekolah. 

Ada perbedaan dari metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan penemuan. Pembelajaran penemuan didasarkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan disiplin ilmu dan penyelidikan siswa dengan bimbingan guru. Ruang lingkup pembelajaran terbatas di dalam ruang kelas.

Pada metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) permasalahan diambil dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Pemecahan masalah dapat ditentukan masing-masing siswa. Karena siswa diberi kesempatan memilih cara penyelidikannya sendiri. Sehingga ring lingkupnya lebih luas, tidak hanya sebatas dalam ruang kelas.

Metode PBL sangat efektif dalan melatih siswa berpikir tingkat tinggi. Siswa dilatih untuk mengolah informasi-informasi yang sudah ada dalam memori ingatannya. Setelah ia mengingat informasi tersebut, ia akan mencoba menyusunnya. Setelah ia merangkai urutan informasi tersebut ia akan menghubungkan dengan masalah yang diberikan gurunya dalam pembelajaran. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah. Dimana permasalahannya  berasal dari masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Dengan demikian siswa akan memperoleh pengetahuan dan konsep pokok dari materi pelajaran.

B. Ciri-ciri Problem Based Learning (PBL)

Menurut Arends Problem Based Learning (PBL) memiliki ciri karakteristik sebagai berikut:

1. Pengajuan pertanyaan atau masalah

Pembelajaran berdasarkan masalah akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan. Hal tersebut akan membuat kesan baik dan tersimpan lebih lama pada memori masing-masing siswa.

2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin

Walaupun pembelajaran akan berfokus pada satu mata pelajaran. Metode PBL tidak hanya berpusat pada mata pelajaran tersebut saja. Siswa dapat mengaitkan permasalahan tersebut dalam banyak mata pelajaran yang sesuai. Sehingga dalam memecahkan masalah, siswa dapat penyelidikan secara luas.

3. Penyelidikan autentik

Permasalahan yang berasal dari kehidupan nyata sehari-hari akan membuat siswa menjawab permasalahan tersebut berdasarkan kehidupan nyatanya pula.

4. Menghasilkan produk dan memamerkannya

Metode ini menuntut siswa dapat menyusun hasil pemecahan masalahnya dengan produk yang baik. Produk tersebut bisa berupa laporan, model fisik, video maupun program komputer.

5. Kolaborasi dan kerja sama

Metode PBL yang mengharuskan siswa berkelompok akan melatih siswa dapat memecahkan masalah dengan bekerja sama. Bertukar pendapat dengan teman akan melatih siswa menjadi pendengar dan penyampai informasi yang baik.

C. Langkah-Langkah Proses Problem Based Learning (PBL)

Metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) akan dapat mencapai tujuannya bila guru dan siswa sudah saling memahami metode ini. Sehingga setiap langkah pembelajaran dapat dilakukan siswa dengan baik. Langkah-langkah pembelajaran ini adalah sebagai berikut:  

1. Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas

Kegiatan yang didilakuka dalam satu kelompok harus saling memastikan anggota kelompoknya. Memastikan bahwa masing-masing anggota telah memahami dengan baik istilah dan konsep dalam permasalahan. Sehingga semua anggota kelompok memiliki pandangan yang sama pada permasalahan yang ada.

2. Merumuskan masalah

Penyajian masalah yang akan ditemukan siswa akan dirumuskan menjadi beberapa permasalahan. Sehingga siswa akan tahu hubungan-hubungan permasalah dari fenomena tersebut.

3. Menganalisis masalah

Brainstorming (curah gagasan) dilakukan masing-masing anggota kelompok pada tahap ini. Anggota kelompok akan menyampaikan pengetahun-pengetahuannya yang berkaitan dengan permasalahan. Aktivitas diskusi akan makin terlihat pada tahap ini.


4. Menata gagasan secara sistematis dan menganalisis

Setelah semua gagasan telah disampaikan dan didata, selanjutnya dilakukan analisis. Penyaringan data dari semua gagasan dilakukan dalam kelompok. Informasi yang sesuai dengan permasalahan akan disusun secara sistematis sesuai dengan konsep dan perumusan masalah. Sedangkan informasi yang tidak mendukung akan dieliminasi.

5. Memformulasikan tujuan pembelajaran

Tiap kelompok akan merumuskan tujuan pembelajaran. Dari informasi yang dikumpulkan siswa akan mencocokkannya dengan tujuan dari pembelajaran tersebut. Disini masih terjadi proses memilih informasi yang sesuai. 

6. Mencari informasi tambahan dari sumber lain

Setelah siswa mendapatkan informasi yang sesuai namun siswa masih perlu informasi lain yang lebih lengkap. Sehingga siswa harus mencari informasi tambahan dari sumber lain. Sumber informasi bisa berasal dari sumber ahli, media dan lain sebagainya.

7.Mensistesis (menggabungkan) dan menguji informasi baru dan membuat laporan.

Informasi lengkap yang telah diperoleh selanjutnya harus disusun siswa dalam sebuah laporan. Selanjutnya tiap kelompok akan mempresentasikan agar dapat dinilai oleh kelompok lain.

D. Kelebihan  Problem Based Learning (PBL)

Kelebihan dari Pembelajaran Problem Based Learning adalah dapat mendorong rasa ingin tahu siswa. Kemudian saat rasa ingin tahunya terjawab dari hasil kerja kerasnya maka akan membuat rasa puas pada dirinya dalam belajar. Sehingga pengetahuan baru yang telah diperolehnya akan terekam di memori dalam waktu lama. 

Aktivitas berkelompok akan melatih siswa dalam bersosialisasi dengan orang lain. Menghargai pendapat dan terbiasa menyampaikan gagasannya.

Permasalahan ynag diambil dari kehidupan di sekitarnya akan melatih siswa mengaplikasikan hal yang ia peroleh ke dalam pemecahan masalahnya. Sehingga pada saat siswa berada dalam lingkungan masyarakat di luar sekolah, penerapan metode ini akan ia lakukan.

Selain itu juga metode PBL ini akan merubah pandangan siswa tentang pelajaran. Siswa yang menyangka pelajaran di sekolah hanya sebatas konsep dan bacaan akan berubah pemikirannya. Dimana segala ilmu pengetahuan yang dipelajari di sekolah adalah hasil dari peristiwa yang terjadi di kehidupan nyata.

E. Kekurangan Problem Based Learning (PBL)

Kekurangan dari metode pembelajaran Problem Based Learning antara lain adalah siswa yang akan kehilangan kepercayaan dirinya. Hal ini berseberangan dengan kelebihan dari metode ini sendiri. Bila siswa mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik maka kepercayaan dirinya akan meningkat. Tapi bila ternyata segala usahanya tidak mencapai keberhasilan, maka hal itu justru akan menurunkan rasa percaya dirinya.

Persiapan kegiatan belajar dengan metode ini harus baik dan matang. Sehingga tahapan dan tujuan metode PBL ini harus dipahami dengan baik oleh masing-masing siswa. Karena bila tidak, maka siswa akan bingung untuk melakukan kegiatan belajarnya. Siswa yang bingung ini akan merasa tertinggal dengan temannya yang lebih paham. 

Untuk menghindari dan meminimalisir kegagalan proses pembelajaran dengan indikasi kelemahan PBL ini. Guru yang harus menjadi fasilitator siswa dalam pembelajaran dengan baik. Guru harus mampu memberi dorongan semangat saat siswa mulai putus asa. Guru harus memancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada jawaban yang tepat. Sehingga siswa tidak akan kehabisan ide saat pembelajaran. 

Berlangganan artikel via Email:

0 Response to "Penjelasan Lengkap Tentang Metode Pembelajaran Problem Based Learning Mencakup Pengertian, Ciri-Ciri, Langkah-Langkah dan Kelebihan serta Kekurangan "

Posting Komentar