Larutan dalam pengertiannya adalah suatu campuran yang terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Campurannya sulit untuk dibedakan oleh mata telanjang karena saling homogen. Larutan ada yang bersifat netral, asam dan basa.
Dalam kehidupan sehari-hari ketiga jenis larutan tersebut sering kita jumpai. Larutan netral contohnya adalah air mineral. Larutan asam biasanya ada dalam zat yang berasa asam seperti jeruk, cuka bahkan di dalam semut. Sedangkan untuk basa biasanya berasa pahit misalnya sabun dan obat.
Baca juga:
Untuk menjelaskan Konsep Asam Basa, telah ada tiga konsep yang tercetus yaitu teori asam basa Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis. Pada artikel kali ini akan dijelaskan untuk konsep Teori Asam Basa Menurut Arrhenius terlebih dahulu.
Teori Asam Basa Arrhenius
Teori yang dimiliki Svante Arrhenius ini merupakan teori pencetus konsep asam basa. Arrhenius mampu menjelaskan teori asam basa hingga memperoleh pH suatu larutan. Secara lengkap Arrhenius mampu mengelompokkan kekuatan asam maupun basa dalam larutan.
Namun teori Arrhenius ini memiliki kelemahan, yaitu ia hanya mampu menjelaskan konsep asam basa hanya dalam pelarut air saja. Bila larutan berada pada pelarut bukan air, teori Arrhenius dapat dipatahkan.
Asam
Menurut Arrhenius asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion H+ (ion hidronium). Contohnya adalah
Dilihat dari dua contoh di atas ternyata suatu zat asam dapat menghasilkan jumlah ion H+ berbeda-beda. Larutan HCl hanya menghasilkan ion H+ satu, sedangkan untuk larutan H2S mampu menghasilkan dua (2) ion H+. Asam yang hanya mempu meghasilkan satu ion H+ (berbasa satu) disebut asam monoprotik. Dan untuk larutan asam yang mampu menghasilkan ion H+ lebih dari satu (berbasa lebih dari satu) disebut asam poliprotik.
Kekuatan asam suatu larutan dapat dibedakan menjadi dua yaitu asam kuat dan asam lemah.
Asam Kuat adalah asam yang mampu terhidrolisis sempurna sehingga dapat menghasilkan ion H+ dalam larutannya. Selain itu ciri lainnya, asam kuat merupakan larutan elektrolit kuat. Dan molekulnya memiliki perbedaan keelektronegatifan besar.
Asam kuat biasanya terbentuk dari unsur Hidrogen yang membentuk molekul dengan unsur golongan Halogen atau golongan VIA, kecuali F (Flour). Jadi yang termasuk asam kuat adalah HI, HCl, HBr, H2SO4, HNO3, HClO4, HClO3. Zat tersebut bila dilarutkan dalam air akan terioniasi sempurna membentuk ion H+. Sehingga derajat ionisasinya adalah 1.
Sehingga untuk menentukan konsentrasi ion H+ dari suatu asam kuat adalah
Untuk a adalah molaritas asam, n adalah jumlah ion H+ hasil ionisasi asam. Sehingga untuk konsentrasi ionisasi asam klorida (HCl) berikut adalah
Asam Lemah adalah asam yang terionisasi sebagian dan merupakan larutan elektrolit lemah. Derajat ionisasinya lebih dari 0 dan kurang dari satu (1). Sehingga jumlah ion H+ yang dihasilkan lebih sedikit dibanding asam kuat.
Contoh dari asam lemah ini lebih banyak dibanding asam kuat, jadi untuk memudahkan dalam membedakan asam kuat dan asam lemah adalah dengan menghafal asam kuat saja. Dengan begitu asam selain asam kuat yang telah dihafal adalah asam lemah. Diantaranya yaitu CH3COOH, H2S, H3PO4, H2CO3, HF, H2C2O4, HCOOH dan masih banyak lainnya.
Basa
Menurut teori Arrhenius, basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH-. Contohnya
NaOH → Na+ + OH-
Kekuatan basa suatu larutan dapat dibedakan menjadi dua yaitu basa kuat dan basa lemah.
Kemampuan suatu zat membentuk ion atau derajat ionisasi suatu zat dalam larutan yang menentukan kekuatan basanya. Bila derajat ionisasinya sama dengan 1 atau terionisasi sempurna. Maka larutan tersebut merupakan basa kuat. Karena saat zat yang dilarutkan dalam pelarut menunjukkan ionisasi sempurna itu berarti seluruh zat mampu mengion atau mampu membentuk ion semuanya.
Basa kuat berarti larutannya memiliki derajat ionisasi sama dengan satu atau terionisasi sempurna. Basa kuat biasanya terbentuk dari unsur yang terdapat di golongan IA dan IIA, tapi tidak semua. Basa kuat dari unsur golongan IA adalah LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH. Unsur Fr tidak termasuk zat yang bersifat basa kuat. Untuk unsur yang berasal dari golongan IIA hanya Ba(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2.
Basa lemah adalah zat yang dilarutkan dalam air tidak terionisasi sempurna (hanya sebagian). Derajat ionisasinya lebih dari 0 tapi kurang dari 1. Kecuali delapan (8) larutan yang bersifat basa kuat di atas maka sifatnya adalah basa lemah. Contohnya Be(OH)2, Zn(OH)2, Al(OH)3, Fe(OH)2, dan lain sebagainya.
0 Response to "Konsep Penting Teori Asam dan Basa Arrhenius"
Posting Komentar